Dua arti dalam istilah empu, pertama dapat berarti sebutan kehormatan
misalnya Empu Sedah atau Empu Panuluh. Arti yang kedua adalah ‘Ahli’
dalam pembuatan ‘Keris’.
Dalam kesempatan ini, Empu yang kami bicarakan
adalah seseorang yang ahli dalam pembuatan keris. Dengan tercatatatnya
berbagai nama ‘keris’ pastilah ada yang membuat.
Pertama-tama yang harus
diketahui adalah tahapan zaman terlahirnya ‘keris’ itu, kemudian
meneliti bahan keris, dan ciri khas sistem pembuatan keris. Ilmu untuk
kepentingan itu dinamakan ‘Tangguh’.
Dengan ilmu tangguh itu, kita dapat
mengenali nama-nama para Empu dan hasil karyanya yang berupa
bilahan-bilahan keris, pedang, tombak, dan lain-lainnya. Adapun
pembagian tahapan-tahapan zaman itu adalah sebagai berikut:
- Kuno (Budho) tahun 125 M – 1125 M. Meliputi kerajaan-kerajaan: Purwacarita, Medang Siwanda, medang Kamulan, Tulisan, Gilingwesi, Mamenang, Penggiling Wiraradya, Kahuripan dan Kediri.
- Madyo Kuno (Kuno Pertengahan) tahun 1126 M – 1250 M. Meliputi Kerajaan-kerajaan : Jenggala, Kediri, Pajajaran dan Cirebon.
- Sepuh Tengah (Tua Pertengahan) tahun 1251 M – 1459 M. Meliputi Kerajaan-kerajaan : Jenggala, Kediri, Tuban, Madura, Majapahit dan Blambangan.
- Tengahan (Pertengahan) tahun 1460 M – 1613 M. Meliputi Kerajaan-kerajaan : Demak, Pajang, Madiun, dan Mataram
- Nom (Muda) tahun 1614 M. Sampai sekarang. Meliputi Kerajaan-kerajaan : Kartasura dan Surakarta.
Telah kami ketengahkan tahapan-tahapan zaman Kerajaan yang mempunyai
hubungan langsung dengan tahapan zaman Perkerisan, dengan demikian pada
setiap zaman kerajaan itu terdapat beberapa orang Eyang yang bertugas
untuk menciptakan keris.
Keris-keris ciptaan Empu itu setiap zaman mempunyai ciri-ciri khas tersendiri. Sehingga para Pendata benda pusaka itu tidak kebingungan. Ciri khas terletak pada segi garap dan kwalitas besinya
Kwalitas besi
merupakan ciri khas yang paling menonjol, sesuai dengan tingkat sistem
pengolahan besi pada zaman itu, juga penggunaan bahan ‘Pamor’ yang
mempunyai tahapan-tahapan pula.
Bahan pamor yang mula-mula dipergunakan
batu ‘meteor atau batu bintang’ yang dihancurkan dengan menumbuknya
hingga seperti tepung kemudian kita mengenali titanium semacam besi
warnanya keputihan seperti perak, besi titanium dipergunakan pula
sebagai bahan pamor. Titanium mempunyai sifat keras dan tidak dapat
berkarat, sehingga baik sekali untuk bahan pamor. Sesuai dengan asalnya
di Prambanan maka pamor tersebut dinamakan pamor Prambanan. Keris dengan
pamor Prambanan dapat dipastikan bahwa keris tersebut termasuk
bertangguh Nom. Karena diketemukannya bahan pamor Prambanan itu pada
jaman Kerajaan Mataram Kartasura (1680-1744).
No comments:
Post a Comment