Tulisan yang ada di blog ini banyak terinspirasi dari seorang teman yang sudah hampir sebelas tahun berkecipung di dunia perkerisan, sehingga banyak cerita menarik yang dapat di sharing kepada pembaca blog ini.
Kali ini saya ingin bercerita tentang pengalaman beliau beberapa waktu yang lalu, tentang Penipu Pemesan Keris.
Sebut saja Mbah Pesisir, yang saat itu kedatangan tamu, setelah ngobrol sana sini perihal keris, karena memang disamping antikan yang di geluti Mbah Pesisir, diataranya keris, akhirnya sang tamu memesan keris kepada Mbah Pesisir, dengan Dapur, Luk, Pamor dan Tangguh sebagaimana digambarkan oleh tamu tersebut. "Baik, kalau ada nanti saya kabari" demikian kira-kira apa yang disampaikan Mbah Pesisir menyampaikan tamunya, karena memang demikian permintaan si tamu, kalau ada nanti saya beli/mahari dengan gambaran harga yang "menarik" bagi Mbah Pesisir.
Setelah tamu, beranjak pergi.... setiap ada teman antikan yang datang ke rumah Mbah Pesisir di sampaikan kepada tamunya kalau-kalau ada Keris dengan ciri ciri Dapur, Luk, Pamor dan Tangguh sebagaimana digambarkan oleh tamu yang pernah datang ke rumahnya.
Kontan saja, hal ini menjadi gempar di kalangan antikan dan orang-orang kerisan, seolah ada sayembara untuk mendapatkan keris yang di inginkan pemesan keris. Namun apa yang terjadi, karena memang keris yang dipesan tidak ada di pasaran, bahkan mungkin juga nggak ada di Pakem sehingga keris yang dipesan pun tidak ada/tidak ditemukan.
Ketika sudah mulai masuk pada kondisi seperti diatas, datanglah seorang yang tidak pernah dikenal oleh Mbah Pesisir menawarkan keris dengan ciri ciri Dapur, Luk, Pamor dan Tangguh yang saat ini sedang heboh seantoro kota temapat tinggal Mbah Pesisir. Dan memang yang membuat heboh juga Mbah Pesisir :)
Karena sudah "termakan" dengan "skenario" Penipu Pemesan Keris, terjadilah transaksi dengan orang yang tidak dikenal tersebut, parahnya keris yang dimaksud juga keris rehapan yang proses sedemikian rupa, sehingga meyakinkan Mbah Pesisir yang mulai lengah, tidak waspada dengan situasi yang ada. Dan harga/mahar yang harus dibayar Mbah Pesisir lumayan banyak dari yang ditawarkan Rp. 5 Juta, akhirnya disepakati Rp. 4,25 Juta.
"Ini"...... pikir Mbah Pesisir, kapan hari kan diberi plafon yang sangat tinggi, mungkin puluhan juta..... Bakal "dapat untung besar" kira kira itu yang dipikirkan Mbah Pesisir? :)
Lalu......
Karena sudah mendapatkan keris yang dipesan, Mbah Pesisir pun menghubungi Pemesan Keris yang datang beberapa waktu yang lalu.
Apa jawaban yang didapat?, "Ya Mbah saya akan ke rumah Mbah besok".
Besok ditunggu tidak datang, besoknya lagi..... sampai habis besoknya Pemesan Keris nggak datang juga.
Sampai selang beberapa bulan teman dolan ke rumah Mbah Pesisir, dan diceritakan apa yang di diperoleh, karena teman inipun juga sempat mendengar sayembara ini.... dan boleh dikata ikut juga mencari keris yang di gambarkan ciri-cirinya.
Mendengar cerita yang disampaikan, teman belum begitu "Ngraita", belum ada perasaan yang macam-macam. Namun ketika ditunjukkan keris yang di dapatkan, teman mulai curiga ?
Dan betul, ketika di lihat, ternyata keris yang tersebut adalah keris rehapan, yang dengan mudah dapat diperoleh di Surabaya dan kalau melihat dhapur dan ciri-ciri lainnya, teman ini akan dengan mendapatkan dengan harga di bawah Rp. 1/2 juta.
"Masak iya?", Mbah Pesisir setengah tidak percaya..... dan untuk meyakinkan Mbah Pesisir, seperti biasa, teman ini pun menyampaikan "kalau Mbah Pesisir ingin keris semacam ini dengan uang Rp. 4,25 Juta akan saya bawakan 10 biji".
Demikian teman mecoba meyakinkan Mbah Pesisir, kalau dirinya sedang tertipu oleh konspirasi antara Pemesan Keris dan Penjual Keris.
Dan Mbah Pesisir cuma bisa geleng-geleng kepala :)
Cerita di atas adalah, sebuah imajinasi penulis, dari bahan yang sangat terbatas dari teman, yang intinya :
Baca Juga :
Post a Comment